Memulai karier sebagai model, kini dia aktris dengan kualitas akting yang telah teruji. Tara basro sukses meraih perhatian publik dengan aktingnya di berbagai film. Pencapaian terbaru aktris 26 tahun ini adalah meraih Piala Citra untuk pemeran utama wanita terbaik di film a copy of my mind yang baru akan tayang Februari nanti. Apa yang telah dia pelajari dalam perjalanan hidupnya selama 5 tahun berkarier di dunia akting?
Arti kemenangan saya kemarin? Peringatan agar lebih baik lagi dalam berkarier. Piala Citra kemarin belum bisa dibilang pencapaian tertinggi saya. Masih belum puas dan ingin mendapat peran lainnya yang lebih menantang. Terkadang saya membaca ulasan tentang penampilan saya di film. Sejauh ini belum ada komentar yang membuat saya down. Komentar yang membuat down? Komentar tidak penting dari haters di media sosial!
A Copy of My Mind menceritakan refleksi Indonesia hari ini dari segi politik maupun kehidupan anak muda. Bisa dibilang sebagai kapsul waktu di masa depan bagi yang ingin melihat kondisi Indonesia sekarang ini. Saya berperan di film itu sebagai Sari, pekerja salon yang senang menonton film. Perbedaan saya dan Sari? Sari itu sangat pendiam. Dan saya? Hahaha. Persamaan saya dengan Sari adalah kami sama-sama memiliki semangat besar untuk mengejar mimpi. Ini ketiga kalinyasaya disutradarai oleh Joko Anwar. Mungkin sudah jodoh saja selalu disutradarai dia.
Awalnya, tidak terpikir oleh saya untuk terjun di dunia akting. Saya hanya iseng ikut casting pertunjukan teater Joko Anwar berjudul Onrop. Dari yang tadinya masih merabaraba tentang dunia akting, sampai akhirnya sekarang saya merasa kalau menjadi aktris adalah pekerjaan terbaik yang seseorang bisa dapatkan. Tadinya, saya berkonsentrasi untuk berkarier di dunia film karena penonton saya akan lebih tersegmentasi dibandingkan dunia TV. Ternyata tidak juga. Saya tetap disorot oleh media dan publik. Saya masih berusaha menikmati hal itu.
Tahun lalu, saya berkesempatan untuk pergi ke festival film internasional di Venice dan Busan. Saya bisa bertemu berbagai orang di industri film yang bekerja bukan semata-mata karena uang, tapi karena memang menyukai dunia itu. Highlight dari pengalaman saya di festival? Saya bisa duduk beberapa kursi saja dari Jake Gyllenhaal di dalam teater. Rasanya? Deg-degan! Mau menyapa Jake? Ah, takut!
Pemotretan terakhir saya dengan Esquire, mobil yang saya kemudikan menabrak gedung kantor Esquire. Itu lagi apes saja. Sebenarnya, saya pengemudi yang baik. Tapi memang sih, kalau saya sedang menyetir, orang yang di sebelah sering deg-degan dan merasa lebih baik turun saja dari mobil. Saya adalah seseorang yang penakut. Kalau pergi ke tempat rekreasi, biasanya saya jadi orang yang menjaga tas ketika teman-teman saya naik wahana. Jadi, jangan ajak saya kencan ke tempat seperti itu.
Kekuatan saya? Saya mau belajar. Entahlah. Itu pertanyaan aneh yang Anda ajukan kepada saya. Spontanitas adalah hal yang saya suka dalam berkencan. Saya pernah terbang ke Bali hanya untuk berkencan dengan seorang pria. It was nice. Berita paling konyol yang pernah saya dengar adalah saya dianggap sebagai salah satu selebriti yang tidak suka memakai bra. Bagaimana mereka bisa tahu? Apakah mereka mengecek keadaan saya setiap hari?
>Andaikan saya bisa berperan dalam sebuah film biopik, saya ingin memerankan Erykah Badu atau Lauryn Hill. Mereka bisa mengutarakan berbagai isu yang terjadi di dunia. Kalau hidup saya dijadikan biopik,siapa yang akan bisa memerankan saya? Siapa ya? Scarlett Johansson? Ah, dia terlalu seksi! Resolusi 2016 saya adalahto travel more. Saya ingin live on board di Antartika.
Download full of HD pictures Tara Basro on Esquire Magazine Indonesia January 2016 here
Tara Basro Instagram Account here | Tara Basro Twitter Account here
0 komentar:
Posting Komentar